means of controlling air circulation fan with carbon monoxide detection sensor and a temperature sensor
SISTEM ALAT PENGENDALI KIPAS
SIRKULASI UDARA MENGGUNAKAN SENSOR DETEKSI
KARBONMONOKSIDA DAN SUHU
Dwi Setiawan
Prodi Sistem Komputer
Fakultas Teknik Informasi
Universitas
Islam Balitar
I.
Pendahuluan
Udara merupakan kebutuhan setiap manusia. Oleh karena itu, kualitas
udara yang baik sangat diperlukan, termasuk kualitas udara di dalam ruangan.
Kualitas udara di dalam ruangan sangat penting mengingat 80 – 90% manusia
menghabiskan waktunya di dalam ruangan. Oleh karena itu lingkungan udara dalam ruangan
memiliki efek penting pada kesehatan manusia dan efisiensi kerja (Yu et al,
2009). Lingkungan udara di dalam ruangan dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor-faktor tersebut meliputi suhu, kelembaban, tingkat pertukaran udara,
pergerakan udara, ventilasi, polutan partikel, polutan biologi, dan polutan gas
(Graudenz et al., 2005).
Merokok merupakan salah satu aktivitas manusia yang dapat menimbulkan
polutan gas di dalam ruangan sebab di dalam asap rokok banyak mengandung
zat-zat polutan diantaranya golongan oksida karbon (CO,
CO2), oksida belerang
(SO2,SO3),
oksida nitrogen (NO,
NO3), partikel (asap, debu, metal,
garam sulfat), senyawa inorganik,
hidrokarbon, energi panas
atau suhu (Soedomo, 2001). Zat polutan tersebut sangat berbahaya bagi
kesehatan dan dapat menambah resiko
terjadinya penyakit kanker
paru-paru (Bartel, 2001; Iyawe & Ebomoyi, 2005; Ugheoke et al,
2006). Oleh karena itu, perlu dilakukan sterilisasi udara dari asap rokok agar
polutan udara di dalam ruangan dapat diminimalisir.
Sterilisasi asap rokok dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan
alat pengendalian sirkulasi udara yang berteknologi. Proses tersebut dapat
dilakukan dengan merancang alat pengontrolan sirkulasi udara yang menyala
otomatis (Mudunuru et al, 2006; Kulkarni & Teja, 2014). Perancangan alat
tersebut akan membutuhkan komponen mikrokontroller dan salah satu komponen
mikrokontroller yang dapat digunakan adalah Arduino Uno (Heng et al, 2012;
Sethuramalingam & Karthighairasan, 2012). Selain itu, perancangan alat ini
juga dapat didukung dengan penggunaan MQ-2
sebagai sensor gas dan mendeteksi asap (Michael, 2013; Srinonchat, 2013)
serta LCD (Liquid Cristal
Display) sebagai penampil
kadar udara.
Alat pengendali sirkulasi udara dapat memanfaatkan kipas sebagai alat
sirkulasi udara. Pemakaian kipas ini diharpkan mampu meminimalisir efek negatif
dari penggunaan AC sebagai alat sirkulasi udara otomatis (Seppanen & Fisk,
2002). Kipas
dan lampu LED akan digunakan sebagai indikator. Sistem ini akan bekerja apabila
sensor MQ-2 tersebut telah mendeteksi udara yang mengandung gas karbon
monoksida, kemudian diproses oleh mikrokontroler dan diprogram dengan Arduino
Pro. Setelah itu, kipas akan berputar secara otomatis untuk mengeluarkan asap
rokok dan kipas akan mati jika asap rokok telah berkurang di ruangan tersebut.
Kadar udara akan tampil pada LCD agar bisa dilihat dan diketahui oleh pengguna
ruangan. Dengan kata lain, jika kualitas udara bersih, maka kipas tidak
berputar tetapi jika udara terdapat polusi maka kipas akan berputar untuk
mensirkulasikan udara agar kembali normal.kipas juga akan menyala saat sensor
suhu DHT-11 mendeteksi kondisi suhu diatas 35 derajad celcius dan kipas akan
berhenti berputar saat suhu dibawah 35 derajad celcius.
Beberapa penelitian
yang pernah ada dan terkait dengan
penelitian ini diantaranya Nyoman (2014) dan Amalia (2012). Nyoman (2014), dengan judul “Deteksi Asap Rokok Dan Penetralisir
Asap Berbasis Mikrokontroler ATmega16”. Membahas tentang alat pendeteksi asap
rokok dengan output kipas
dan alarm, saat sensor mendeteksi adanya asap maka alarm akan
berbunyi dan memutar kipas sampai asap ternetralisir. Dan Amalia,( 2012),
dengan judul “Realisasi Alat
Pendeteksi Kadar Oksigen dan
Karbon Dioksida Untuk di Lubang Bawah Tanah”. Membahas tentang display
penampil kadar oksigen
dan karbon dioksida menggunakan
mikrokontroler AVR ATmega8 serta sensor Oksigen KE-50 dan Karbon Dioksida
CDM4161A.
Berdasarkan uraian dan
permasalahan yang ditemukan maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul
“SISTEM ALAT PENGENDALI KIPAS SIRKULASI
UDARA MENGGUNAKAN SENSOR DETEKSI KADAR KARBON MONOKSIDA DAN SUHU”, yang akan menggunakan sensor
sensor karbon monoksida dan
sensor suhu. Tujuan dari penelitian ini untuk merancang alat pengontrol
sirkulasi udara yang mampu menguraikan asap dan menurunkan suhu ruangan.
II.
Landasan
Teori
a.
Asap
Rokok
Rokok merupakan
campuran dari tembakau, cengkeh dan bahan lainnya yang dibungkus oleh kertas.
Kandungan zat-zat yang ada pada rokok terdiri dari nikotin, karbon monoksida
(CO), Tar yang bersifat karsinogenik dan
radikal bebas, seperti radikal nitric oxide dan sebagainya.
Asap yang dihembuskan para
perokok dapat dibagi menjadi dua macam yaitu asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup
langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang
disebarkan ke udara bebas yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif
(Nindi Melianto,2014).
b.
Suhu
Ideal Ruangan
Suhu adalah besaran
yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk
mengukur suhu adalah termometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu
cenderung menggunakan indera peraba. (SK/MENKES, 2002).
Manusia selalu berusaha
mempertahankan keadaan normal tubuh dengan sistem tubuh yang sangat sempurna
sehingga dapat menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi diluar tubuhnya.
Tubuh manusia menyesuaikan diri karena kemampuannya untuk melakukan proses
konveksi, radiasi, dan penguapan juka terjadi kekurangan atau kelebihan yang
membebaninya. Tetapi, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan temperatur luar
jika perubahannya tidak melebihi 20% untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi
suhu ideal suatu ruangan diantara 24
°C.sampai 30 °C (saripfelto,2013)
c.
Arduino
Arduino
adalah merupakan sebuah board minimum
system mikrokontroler yang bersifat open source.Didalam
rangkaian board arduino terdapat mikrokontroler AVR seri ATMega 328 yang
merupakan produk dari Atmel. (Djuandi,F,
2011)
d.
Sensor
MQ-22
Sensor asap MQ-22
adalah sensor gas yang memiliki konduksifitas rendah
jika berada di udara bersih. Konduktivitas
sensor akan naik seiring dengan
kenaikan konsentrasi gas. Untuk mengonversi terhadap
kepekatan gas, sensor ini memerlukan suatu sirkuit listrik tambahan. Kelebihan
dari sensor ini adalah: memiliki kepekaan yang baik terhadap gas berbahaya (Amonia, Sulfida, Benzena) dalam berbagai
konsentrasi, Masa aktif yang lama, dan membutuhkan biaya yang lebih rendah
(Anonim2, 2010). Dengan memanfaatkan prinsip kerja dari sensor MQ-22
ini, kandungan gas-gas tersebut dapat diukur.
e.
LCD (Liquid Cristal display)
Liquid Crystal
Display adalah
modul tampilan berkonsumsi
daya yang relatif rendah dan
terdapat sebuah controller CMOS didalamnya (Wardhana, L, 2006). Seperti gambar 2.4 yang menunjukkan sebuah
modul LCD untuk tipe LCD 2x16 yaitu LCD dengan 2 baris dan 16 kolom.
f.
Sensor
DHT 11
DHT-11 adalah chip
tunggal kelembaban relatif dan multi
sensor suhu yang terdiri dari modul yang dikalibrasi keluaran digital. Pada
pengukuran suhu data yang dihasilkan 14 bit, sedangkan untuk kelembaban data
yang dihasilkan 12 bit. Keluaran dari
DHT-11 adalah digital sehingga
untuk mengaksesnya diperlukan
pemrograman dan tidak
diperlukan pengkondisi sinyal
atau ADC (Aosong, 2012). DHT memiliki
banyak varian, salah
satunya yaitu DHT22
(AM2302) dengan bentuk fisik .
g.
Buzzer
Rangkaian buzzer atau
yang biasa disebut sebagai rangkaian alarm pengingat pesan dan tanda pastinya
sudah sering ditemukan di beberapa perangkat elektronik di pasar.
h.
Blower
Penghisap udara atau
yang kita kenal dengan Blower adalah sebuah alat untuk menyedot atau
menyaring udara yang tidak kita inginkan supaya keluar, seperti udara sisa
pembakaran atau udara saat kita memasak. Proses kerja dari blower sangatlah
sederhana, dengan menggunakan kipas seperti kipas angin pada umum nya. Berbeda
dengan kipas angin,
blower memiliki lekukan kipas yang mengarah keluar karena fungsi nya adalah
mengeluarkan udara dari dalam ruangan ( Yantiar, F, 2015).
i.
Driver
Motor L298
L298 aadalah driver
motor berbasis H-Bridge, mampu menangani beban hingga 4A pada tegangan 6V –
46V. Dalam chip terdapat dua rangkaian H-Bridge. Selain itu driver ini mampu
mengendalikan 2 motor sekaligus dengan arus beban 2 A. berikut gambar
rangkaian driver motor L298 (Jhorobin, 2012).Rangkaian driver motor
yang terlihat pada (), untuk outputmotor
DC digunakan dioda, hal ini ditujukan agar driver motor dapat
menahan arus balik yang datang dari motor DC. Input driver motor berasal dari mikrokontroler utama,
untuk MOT 1A dan MOT 1B untuk menggerakan motor 1, ENABLE 1 untuk mengatur
kecepatan motor 1 menggunakan PWM, selanjutnya untuk MOT 2A dan MOT 2B untuk
menggerakan motor 2, ENABLE 2 untuk mengatur kecepatan motor 2 menggunakan PWM.
III. Perancangan Sistem
pada gambar Flowcart alat pengendali kipas sirkulasi udara
menggunkan sensor deteksi karbonmonoksida dan suhu dapat dilihat dalam bahasan
di bawah ini.
Gambar 3.1 Flowcart Sistem
1.
mulai
2.
Initialisasi sistem Pengecekan kondisi kadar CO
dan suhu di dalam ruangan melebihi batas
yang sudah ditentukan .
3.
Cek suhu dalam ruangan jika melebihi standart
aman yang sudah ditentukan yaitu tidak lebih dari 35 derajat celcius maka kipas
akan menyala. Dan kipas akan berhenti jika di dalam ruangan kondisi suhu
dibawah batas standart yang ditentukan.
4.
Cek kadar karbonmonoksida di dalam ruangan
jika melebihi 150 ppm maka kipas
akan menyala. Dan kipas akan berhenti
jika di dalam ruangan kadar CO dibawah
batas standart yang ditentukan.
5.
Sistem dimatikan.
Gambar 3.2 rangkaian alat
pengendali kipas sirkulasi udara menggunakan sensor deteksi karbon monoksida
dan suhu
1.
tahap pertama dalam perangkaian alat
yaitu identifikasi komponen. Diantaranya:
·
Driver Motor L298D
·
Arduino Uno
·
Sensor Karbonmonoksida MQ-2
·
Bridgeboard
·
LCD 16 X 2
·
Sensor Suhu Dan Kelembapan DHT-11
·
Buzzer
·
LED
·
Potensiometer
·
Drivermotor / Fan
·
Resistor 4 ohm
2. Selanjutnya
perangkaian tiap blok komponen arduino board, sensor MQ2, Sensor DHT 11, motor
driver L298D dan kipas dihubungkan dengan kabel jumper warna dan brigde board
3. Yang
terakir adalah memasukan program perintah atau coding yang telah dibuat dengan
arduino pro ke dalam ic yang terdapat pada arduino board.
I.
Implementasi
dan pengujian
untuk impementasi dan pengujian peneliti meletakan alat pada sebuah ruangan yang
berukuran 25cm x 25cm x 25 cm yang terbuat dari bahan acrylic transparan untuk
memudahkan dalam pengamatan apakah alat pengendali kipas sirkulasi udara menggunakan
sensor deteksi karbon monoksida dan suhu dapat mengontrol dan menjaga kualitas
udara dan suhu didalam ruangan tersebut tetap dibawah 150 ppm dan dibawah 35
derajat celcius . Di dalam ruangan ini terdapat lubang yang berguna untuk
memasukan asap untuk kadar karbonmonoksida
dan headryer untuk meningkatkan suhu di dalam ruangan.
Setelah
merangkai semua komponen dalam modul elektronik alat pengendalai kipas
menggunakan sensor deteksi karbon monoksida dan suhu ruangan dan meletakkanya ke dalam ruangan 25cm x 25
cm x 25 cm maka langkah selanjutnya
adalah menghubungkan modul
tersebut ke PC. PC
kemudian akan mendeteksi keberadaan
arduino Uno R3 beserta dengan port yang digunakannya.
V Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian tentang alat pengendali
kipas sirkulasi udara menggunakan sensor deteksi karbonmonoksida dan suhu, maka
didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1.
Perancangan alat pengendali kipas
sirkulasi udara menggunakan sensor deteksi karbonmonoksida dan suhu, dibagi
menjadi dua bagian yaitu perakitan komponen dan pemrograman sistem menggunakan
arduino pro. Perancangan alat pengendali kipas sirkulasi udara menggunakan
sensor deteksi karbon monoksida dan suhu mempunyai dua fungsi yaitu.
a. alat
pengendali kipas sirkulasi udara menggunakan sensor deteksi karbon monoksida
dan suhu dapat mengontrol kualitas udara dengan menguraikan kadar karbon
monoksida saat mendeteksi kadar karbon monoksida diatas 150 ppm.
b. alat
pengendali kipas sirkulasi udara menggunakan sensor deteksi karbon monoksida
dan suhu dapat menurunkan suhu didalam ruangan saat mendeteksi suhu diatas 35
derajat celcius.
2.
Implementasi alat pengendali kipas
sirkulasi udara menggunakan sensor deteksi karbonmonoksida dapat dilakukan di
setiap ruangan yang mengalami polusi asap dengan suhu yang melebihi suhu
ruangan ideal.
3.
Dari proses implementasi alat, diperoleh hasil bahwa alat
ini mampu mampu memonitoring serta mengontrol kadar karbonmonoksida dan suhu
ruangan dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Saat
sensor MQ-2 mendeteksi kadar karbonmonoksida diatas 150 ppm, kipas berputar
menguraikan asap yang ada diruangan dan kipas berhenti ketika sensor MQ-2
mendeteksi kadar karbonmonoksida dibawah 150 ppm.
b. Saat
sensor DHT-11 mendeteksi suhu diatas 35 derajat celcius, kipas berputar
menurunkan suhu di dalam ruangan dan kipas berhenti ketika sensor DHT-11
mendeteksi suhu kurang dari 35 derajat celcius.
5.2 Saran
Dari perancangan
alat pengendali kipas sirkulasi udara menggunakan sensor deteksi karbonmonoksida
dan suhu inidiharapkan dapat
dikembangkan untuklebih baik
lagi ke depannya.
Adapun saran yang dapat
diberikan untuk alat
ini adalah sebagai berikut:
1.
Agar dilakukan penelitian lagi agar alat
dapat diterapkan pada ruangan yang lebih luas.
2.
perlu pengembangan dalam penggunaan
sensor agar pengukuran kadar karbonmonoksida dan suhu lebih akurat.
3. Daftar Pustaka
4.
Iyawe, V.I. and Ebomoyi, M.I. 2005.
Current Developments In The Physiology And Smoking And Lung Function In Sawmill
Workers Management Of Asthma. Nig. J. Physiol.Sci. 20: 19–29
5.
Bartel, M. 2001. Health Effect Of
Tobacco Use And Exposure. Monaldi Archives of Chest Diseases. 56:
545-550.
6.
Aosong, Elektronics
Co, 2012, Temperature
and humidity module DHT22
7. Anonim.
2004. Parameter Pencemar Udara dan Dampaknya Terhadap Kesehatan.
<www.depkes.go.id>. Diakses Tanggal 08 Agustus 2016.
8.
Aldiki,Febriantono
2015, Perancangan Dan Pembuatan Alat Pengurai Asap Rokok Pada Smoking
Room Menggunakan Kontroler PID.
9. Wardhana, L, 2006, Belajar Sendiri Mikrokontroller AVR, ANDI, Yogyakarta.
10. http://saripfelto.blogspot.co.id/2013/03/temperatur-ruangan-kerja-manusia-selalu.html,
diakses pada tanggal 05 november 2016.
11. http://jhorobin.blogspot.co.id/2012/01/rangkaian-driver-motor-dc.html,
diakses pada tanggal 25 oktober 2016,
sketch arduino boleh minta kak
ReplyDelete